Sekolah Menulis Online

Sekolah-Menulis Online

Cara Dahsyat menjadi Penulis Hebat

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Sabtu, 06 September 2008

[Transkrip] Rezeki yang Halal

Narasumber: Ustadz Bobby Herwibowo, Lc.




Ada seseorang bernama Abdul Khoir. Pada tahun 1975, dia bekerja sebagai teller di sebuah bank. Dia adalah seseorang yang murah hati, suka membantu, ringan tangan dsb. Para nasabah yang datang biasanya ingin dilayani Abdul Khoir walaupun harus antri. Dia bekerja dengan ikhlas dan penuh dengan cinta. kawan-kawannya bukan hanya di front liner, tetapi hampir seluruh karyawan yang ada di bank tersebut iri sama dia. Sehingga, oleh kepala cabang, Abdul Khoir dipindah ke bagian korporat. Dia sekarang bertugas mengurusi nasabah-nasabah korporat. Para nasabah itu senantiasa selalu memberi amplop kepada Abdul Khoir. Abdul Khoir tidak yakin hukum menerima amplop itu halal atau haram. Dia memiliki harga diri martabat. Dia merasa bahwa dia sudah digaji cukup, sehingga merasa enggan memberi makan anak istrinya dengan penghasilan yang tidak jelas kehalalannya.




Suatu hari, kepala cabang menegurnya dan berkata:




Kepala Cabang: "Abdul Khoir, mengapa kamu menolak amplop2 tersebut?"




Abdul Khoir : "Saya tidak mau pak, menerima uang yang kehalalannya tidak saya yakini"




KC: "Terima aja dulu, baru nanti diatur. Saya tidak mau ada nasabah yang malu atau kecewa."




Abdul Khoir tetap tidak mamu membawa pulang amplop2 tersebut. Dia menaruh amplop2 tersebut di laci dan dikunci. Abdul Khoir memliliki harga diri/izzah di dalam hatinya karena dia yakin bahwa Alloh SWT telah menjamin rezeki bagi hamba-hambaNya.




Subhanalloh, Orang yang berharap hidayah, pertolongan dan bimbingan dari Alloh SWT pasti suatu saat akan mendapatka semuanya.




Suatu saat dia sholat jum'at di kantor lain, karena di kantornya tidak ada sholat Jum'at. Suasana sholat jum'at sangat hening. Saat itu dia sedang duduk terpekur, menyimak apa yang dikatakan khotib. Sang khotib membaca Hadits yang bermakna "setiap daging tumbuh barang haram Neraka tempatnya". Hidayah langsung masuk ke dalam ruang hati yang paling dalam dari Abdul Khoir.




Seketika itu juga dia seperti melihat suatu pandangan, vision, atau khasysyaf. Seakan-akan dia melihat Neraka Jahannam menyala begitu hebatnya, lalu seakan-akan dihadirkan istri dan anak-anaknya yang akan dimasukkan ke Neraka. mereka menjerit-jerit kenapa sang Ayah sampai membuat mereka masuk ke sana.




Usai Sholat Jum'at, Abdul Khoir menemui sang Khotib dan meminta saran, apakah dia harus mengundurkan diri dari kantornya atau terus bekerja. Sang khotib mengatakan bahwa yang bisa menyelesaikan segala persoalan yang dia dihadapi adalah Alloh SWt dan dirinya sendiiri. Jum'at siang itu juga, Abdul Khoir kembali ke kantornya dan membuat surat pengunduran diri. Saat itu masih tahun 1975.




Bila seseorang meninggalkan yang haram karena Alloh SWT, maka sesungguhnya Alloh SWT mampu memberi karunia yang jauh lebih dahsyat dari yang dia tinggalkan. Uang dari para nasabah korporat itu adalah uang/harta yang haram. harta seperti itu tidak ada berkahnya dan tidak akan menghasilkan ketenangan batin.




Selama beberapa bulan, Abdul Khoir tidak punya pekerjaan. Mertuanya, seorang pengusaha ekspedisi laut yang memiliki beberapa kapal, mengajaknya bekerja sama. Abdul Khoir, mungkin karena berkah dari Alloh SWT, menjadi seorang pegawi yang cekatan. Lama kelamaan, sang bapak mertua memberikan usaha ekspedisi tersebut kepada Abdul Khoir. Tahun 1976 dia mulai jadi direktur di perusahaan tersebut. Hanya dalam waktu beberapa tahun sejak dia mengundurkan diri, Abdul Khoir menjadi seorang milyarder. Tahun 1980, dia bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Baitullah bersama istrinya. Saat itu dia sudah memiliki 7 buah kapal laut. Sekitar 6 tahun sejak dia mengundurkan diri dari bank tempat dia bekerja, dia sudah menjadi milyuner yang kaya raya dalam usia yang kurang dari 40 tahun.





Abu Humaid as-Sa’idi menuturkan bahwa Nabi saw. pernah mengangkat seseorang dari Bani Azad yang bernama Ibn al-Utbiyah (Ibn al-Lutbiyah) sebagai amil pemungut zakat, lalu ia kembali dan mengatakan, “Ya Rasul, ini untuk Anda dan ini dihadiahkan untuk saya.”




Nabi saw. lalu berpidato, “Tidak pantas seorang petugas yang kami utus lalu datang dan berkata, “Ini untuk Anda dan ini dihadiahkan untuk saya.” Mengapa ia tidak duduk saja di rumah bapak dan ibunya lalu memperhatikan apakah itu dihadiahkan kepadanya atau tidak. Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah ia datang membawa pemberian itu, kecuali ia pasti datang pada Hari Kiamat kelak memanggul barang itu di pundaknya.” (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Abu Dawud).




Hadits dari situs ini


Banyak orang takut menjauhi harta yang haram, mereka terkungkung dalam tempat mencari nafkah haram (mengandung riba atau maxiat, lokalisasi pelacuran, dll) hanya merasa takut tidak dapat harta/penghasilan. Bila diberitahukan kepada mereka bahwa pekerjaan tersebut haram, mereka beralasan bahwa hanya di tempat itulah mereka bisa mencari nafkah. Sesungguhnya, hal-hal yang haram bisa dihitung dengan jari, sementara itu nafkah/harta yang halal tidak terbatas. Namun, karena godaan syetan, banyak orang yang takut meninggalkan yang haram. Orang-orang seperti ini tidak dapat menenangkan batinnya karena mereka sesungguhnya sadar bahwa mereka bekerja di tempat yang tidak baik. Mereka perlu diselamatkan.




Peluang untuk mendapatkan harta halal yang berkah dan melimpah tidak ada batasnya. Salah satu peluang terbaik adalah dengan berwirausaha dan menjadi pebisnis/pengusaha. Jika orang memutuskan untuk jadi pegawai/karyawan (dan hal ini adalah sesuatu yang baik) maka dia harus mengembangkan sikap qona'ah (measa cukup dengan apa yang ada) yang kuat. Bersikap qona'ah adalah suatu yang diperlukan oleh manusia, apapun profesinya, agar dia terhindar dari mengambil harta yang bukan menjadi haknya. Jangankan agama, perusahaanpun juga akan melarang. Kepercayaan menjadi taruhannya. Menjadi pengusahapun perlu sikap qona'ah agar dia tidak menghalalkan segala cara (illegal lodging, menyogok, dll) dalam mengembangkan usahanya.




Alloh SWT, dalam surat Ar Rahman, setelah bercerita panjang lebar tentang penciptaan alam semesta tiba-tiba mengatkaan "Jangan kalian curang dalam timbangan, timbang yang baik jgn dikurangi". Ternyata ada hubungan erat antara alam semasta dengan kecurangan dalam timbangan. Jika ada satu dua orang yang curang dalam timbangan, sedikit demi sedikit alam mulai rusak, sistem juga mulai rusak. Illegal Lodging bisa terjadi karena ada oknum pejabat yang bermain. Perbuatan maksiat tersebar karena ada yang mem-backing-i. Pada akhirnya, seluruh tatatan kemasyarkatan dan alam semesta tinggal menunggu kehancuran saja. Kita harus jadi seperti ikan di lautan, walaupun airnya asin, jangan ikutan jadi asin.




Sesungguhnya, dalam rezeki yang halal dan baik ada pancaran kekuatan energi dahsyat.
baik




1. Membuat kita bersemangat.




2. Membuat kita menjadi Taat dan mudah melakukan kebaikan.




Jika kita sudah lama tidak merasakan nyamannya khusuk atau sudah lama tidak merasakan semangat yang membara, mungkin ada yang salah dengan cara mencari nafkah kita selama ini. Jika sudah lama kita tidak merasa mudah melakukan kebaikan, bisa jadi ada yang haram dalam rezeki yang kita konsumsi selama ini. Sesungguhnya Alloh SWT adalah yang Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang hal-hal yang baik saja.




Saat orang-orang pergi ke tempat kerja mereka masing-masing, mereka sepertinya sangat terburu-buru. Tampang sebagian besar dari mereka sepertinya tegang, jarang ada yang tersenyum ramah atau melangkah dengan ringan. Jangan-jangan ada hal-hal yang haram di dalam rezeki mereka.




Acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian: Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823




Tulisan Ustadz Bobby yang lain bisa dibaca di Situs ini




Link terkait:




Perbuatan Maksiat dan Global Warming




Kekerasan Terselubung dalam perbuatan Maxiat



Tidak ada komentar: