Sekolah Menulis Online

Sekolah-Menulis Online

Cara Dahsyat menjadi Penulis Hebat

Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Sabtu, 06 September 2008

[TRANSKRIP] Makna Gagal

Narasumber: Bapak Supardi Lee


Kegagalan mungkin adalah Hal yang tidak ingin dialami setiap orang. Thomas Alva Edison melakukan percobaan bola lampu 10 ribu bahan diberitakan gagal 10 ribu x sukses menemukan bahan2 tidak cocok utk lampu. Dalam NLP hal ini disebut Reframing, yaitu kejadian buruk di-reframe menjadi positif.


Karena kegagalan adalah hal yang tidak diinginkan, maka penting bagi kita untuk tahu apa makna gagal agar kita bisa mengenali kapan saat kita disebut gagal. Sehingga, apakah kita sukses atau gagal, hasilnya tetap saja positif. kalau kita mengalami kegagalan, terima kegagalan tersebut dan tetap bersyukur, tidak mengingkari kenyataan gagal itu tadi. Untuk apa berpura-pura tidak gagal tetapi hati merasa sakit. Kita harus berlatih agar bisa bersikap seperti lautan yang bisa menerima air yang jernih dan air yang kotor.

Kegagalan memiliki 3 makna penting :



  1. Kita gagal apabila kita tidak mencapai apa yang kita inginkan. Apabila seseorang tidak punya terget jelas, maka dia tidak tahu bahwa dia sedang gagal. kita harus mendefiniskan Parameter hidup dengan jelas. Misalnya, saya seorang sarjana, saya pengalaman seperti ini, saya mau mulai bekerja dengan gaji sekian atau berbisnis dan dapat penghasilan sekian juta. Kesadaran akan parameter kesuksean ini penting untuk mengetahui apakah kita sudah sukses atau masih gagal. sTetapkan target yang jelas.


  2. Kita gagal ketika kita berhenti mencoba atau berhenti berusaha. Jika kita sudah melamar pekerjaan atau pasangan hidup berkali-kali dan sebagainya, lalu menyerah dan tidak mau berusaha lagi, maka saat itu kita gagal, gagal dalam arti yang sesungguhnya. Ada Penelitian yang menyebutkan bahwa banyak orang berhenti mencoba saat sedikit lagi mau sukses. Jangan pernah berhenti berusaha. ada kondisi-kondisi yang mengharuskan kita berusaha 10 kali, namun banyak yang berhenti pada usaha ke 8 atau 9. Bukankah kita telah menginvestasikan banyak hal (uang, tenaga, waktu dll) untuk suatu kegagalan, mengapa tidak menginvestasikan lebih banyak lagi untuk suatu kesuksesan yang akan kita terima nantinya. Namun, jangan sampai kita melakukan usaha yang sama berulang-ulang. Hampir dipastikan, kita akan menerima kegagalan yang sama.


  3. Kita gagal ketika kita kualitas hidup kita tidak meningkat. Kualitas ibadah, ilmu pengetahuan, manfaat bagi orang lain dan sebagainya. Apabila kualitas ibadah kita tidak meningkat, kemungkinan bagi kita mendapat pertolongan Alloh SWT akan menjadi kecil. Apabila ilmu dan amal kita tidak meningkat, sulit bagi kita untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Kurangnya ilmu pengetahuan dan ketrampilan membuat manfaat diri kita sedikit, sehingga kita tidak akan bisa mengumpulkan tabungan energi positif yang suatu saat kita perlukan. Jika kita dirundung atau larut dalam efek kegagalan itu, maka kita sesungguhnya sudah mendapatkan kegagalan yang lebih besar lagi. kegagalan seharusnya memotivasi diri kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berusaha lagi dengan lebih keras, cerdas dan ikhlas.



Ironisnya, banyak dari kita yang mengeluarkan banyak uang, tenaga, waktu untuk hal-hal yang kita sukai, seringkali bersifat konsumtif. Namun, banyak diantara kita yang bersedia menginvestasikan uang, waktu, tenaga dll yang ada untuk sesuatu yang bermanfaat bagi pembelajaran dan pengembangan diri kita di masa depan.


Kegagalan memang bisa menimbulkan trauma, depresi, stress dll. Namun, sebenarnya kemuliaan manusia sangat besar sehingga tidak ada masalah yang cukup besar utk mengecilkan kita. Sebagai manusia, kita dikaruniai anugerah yang sangat berharga yaitu "Free Will" (kehendak bebas) sehingga kita dapat bersikap proaktif dan menghadapi semua masalah dengan baik. Unsur yang paling penting untuk tegar menghadapi kegagalan adalah Ikhlas. Ikhlas adalah merasa segala sesuatu bukan milik kita (seperti tukang parkir kata AA Gym), atau bahkan exteremnya seperti orang buang hajat/buang air besar, seperti yang dijelaskan dalam tulisan yang ini.


Sesungguhnya, orang yang tidak pernah gagal ada dua macam:



  1. Orang yang tidak pernah berhenti berusaha.



  2. Orang yang memang tidak pernah berusaha.




Pengalaman buruk masuk alam bawah sadar, sehingga menyebabkan kita sulit berubah, tidka belum belum menyadarkan alam bawah sadar kita. Manusia memiliki fitrah menghindari kesusahan, maka jika berubah jadi lebih baik dianggap susah ya jadi susah.


Terkadang memang kita perlu pendamping untuk memompa semangat kita setelah mengalami kegagalan, seperti teman, motivator, pelatih dan sebagainya. Namun, keberadaan mereka adalah seperti makanan tambahan atau supplement. Kita tetap harus mampu membangkitkan diri sendiri setelah mengalami kegagalan, jangan tergantung orang lain. Akan lebih baik apabila kita bisa menjadi motivator bagi diri sendiri.


Semoga bermanfaat


Acara The Power of Life adalah hasil kerjasama Radio Trijaya 104,6 FM dengan Institut Kemandirian, suatu lembaga jejaring Dompet Dhuafa Republika yang mengajarkan ketrampilan Wirausaha dan Teknis secara gratis. Alamat Institut Kemandirian: Kompleks PT Panasonic/Yayasan Matsushita Gobel, Gedung Techno School Lt. 3, Jl. Raya Bogor, Km 29, Jakarta Timur. Telp: 021-88710408, 91261823

Tidak ada komentar: